Arsip | sport RSS feed for this section

Someah Hade Ka Semah

30 Jan


Filosofi “Someah Hade Ka Semah” merupakan local wisdom dari tatar Sunda. Ini berarti bahwa urang Sunda harus ramah pada tetamunya. Ramah dalam arti menjamu, menjaga, memelihara, dan berupaya membahagiakan tamu mereka. Someah dalam basa Sunda berbeda dengan darehdeh. Darehdeh berarti banyak senyum dan membungkukan badan. Namun someah memiliki arti lebih luas seperti disinggung di atas.

“Hade Ka Semah” berarti respect. Menghargai, sebuah untaian kata yang simple namun berat. Inila pendalaman prinsip urang sunda yang terkesar dikubur hidup-hidup. Pengalihan umum yang menggambarkan urang sunda yang toleran pada setiap hal baru di kesankan menjadi sosok-sosok yang kurang berani, ” elehan” selalu mengalah, jarang bicara, telah dibungkam dengan gerakan yang kontra produktif yang akan memunculkan stigma baru atas nama “dihargai”.

Manifesto Baraya Bandung FC sebagai supporter club berusaha bergerak ditataran pencerahan baru dengan jargon Jujur – Komitmen – Profesional. Seiring dengan titik nol yang dikumandangkan Manajemen Bandung FC. Tidak bisa dipungkiri Baraya BFC akan menjadi pilar kuat untuk membantu membesarkan tim, mengharumkan nama Bandung dan Jawa Barat pada umumnya.

Baraya Bandung FC diharapkan akan menjadi agen perubahan yang tetap mempromosikan Kejujuran, menjunjung tinggi Sportivitas, dan Profesional dalam pergerakan.

Kenapa Baraya? Baraya lebih halus dari “wargi” yang artinya warga atau saudara. Baraya lebih digunakan untuk mengaitkan pertemanan yang ada menjadi lebih hebat. Dalam istilah sunda “Babarayaan” artinya digagas untuk menjadi saudara dekat karena ada kesamaan pandangan dalam satu hal. “Pibarayaeun” artinya mengharapkan seseorang satu seluruh keluarga menjadi satu keluarga dekat. “Baraya Jauh” artinya mencoba menghubungkan kekerabatan / Panca kaki supaya terkesan lebih familiar.

Kalo urang sunda semua baraya dalam kesukuanya, lantas apa makna baraya secara nasional atau internasional? inilah tantangan kita semua memaknai “persaudaraan” tanpa mengenal suku, bahasa, dan lainnya. Apa sebenarnya yang menajdi tolak ukur? adalah 5 huruf yang sangat mudah: JUJUR-TRUST komitmen kejujuran inilah yang akan kita tegaskan. Jujur menjadi barang langka, antik, kuno, ngga lagi trend!

Rekrutmen adalah segalanya, Baraya BFC diharapkan lahir secara natural tidak tergesa-gesa dengan proses yang alami, apakah gayung bersambut? tinggal waktu yang akan membuktikannya.

Join the Movement saatnya Jargon menjadi kenyataan.

Liga Primer Indonesia

4 Jan

 

Liga Primer Indonesia (LPI) merupakan sebuah kompetisi sepakbola baru di Indonesia. Kompetisi yang digagas oleh Arifin Panigoro ini berawal dari sebuah acara silaturahmi antara 20 klub sepakbola nasional bersama Gerakan Reformasi Sepakbola Nasional Indonesia (GRSNI) di Graha Jenggala, Jakarta 17 September 2010 yang melahirkan sebuah deklarasi. Deklarasi tersebut pada intinya berisikan keprihatinan klub sepakbola nasional atas terpuruknya kondisi sepakbola nasional.

Klub sepakbola profesional kemudian mengambil inisiatif bersama untuk membangun dan mendeklarasikan LPI di Semarang pada 24 Oktober 2010. Terdapat 17 klub sepakbola profesional yang menyatakan kemauan mereka akan sebuah perubahan.

Semangat klub dalam membangun LPI juga merupakan sebuah komitmen untuk peningkatan standar sepakbola, baik secara organisasi maupun keuangan. Klub-klub memandang bahwa sistem bantuan permodalan dan sistem bagi hasil pendapatan dalam LPI dapat membuat klub mandiri secara keuangan dan profesional dalam pengelolaan.

Demi mencapai kemandirian, konsorsium LPI memberikan bantuan modal awal kepada setiap klub peserta agar terlepas dari ketergantungan pada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Modal awal tersebut bervariasi antar klub sesuai hasil audit yang telah diselenggarakan.

Selain itu, LPI menganut azas pembagian pendapatan secara transparan dan bertanggung jawab kepada klub peserta. Sesuai kesepakatan bersama klub, pembagian pendapatan LPI akan dilakukan berdasarkan 2 skema, yaitu skema untuk pendapatan liga (sponsor liga, hak siar, dll) dan skema atas pendapatan pertandingan ( sponsor lokal, hak siar, tiket, dll)

LPI diikuti oleh 19 klub peserta. yakni :

Aceh United

Bali De Vata FC

Bandung FC

Batavia Union

Bogor Raya FC

Cendrawasih FC

Jakarta 1928 FC

Kabau Padang FC

Ksatria XI Solo FC

Makassar City FC

Manado United

Medan Bintang

Medan Chief

Persebaya Surabaya

Persema Malang

Persibo Bojonegoro

Real Mataram

Semarang United

Tangerang Wolves

Di musim pertamanya, LPI mengusung slogan “Change The Game”. Pertandingan pertama LPI ini rencananya akan berlangsung di kota Solo dengan pertandingan antara Ksatria XI Solo FC vs Persema Malang pada tanggal 8 Januari 2011. Marilah kita tunggu kehadiran sebuah kompetisi sepakbola yang akan lebih profesional dari Liga Super Indonesia bentukan PSSi.